Ini Sukabumi - Sob, Untuk tulisan kali ini, saya mau berbagi pengalaman pribadi saja, yaitu tentang Mantapnya Makan Rujak Bebek di Siang Bolong.

Rutinitas saya dikampus memang lumayan sih, meskipun tidak sibuk tetapi suka menyibukan diri sendiri, hehe

Terkadang rasa penat dan bosan datang menimpa, dan perlu sesuatu yang bisa meminmalisir perasaan penat dan bosan tersebut. Saya memang penggila makanan pedas, dan biasanya rasa penat tersebut bisa sedikit berkurang atau bahkan hilang setelah memakan makanan-makanan pedas.

Untuk kesempatan kemarin, saya putuskan untuk membeli Rujak Bebek, yaitu rujak yang pembuatannya itu dengan cara di bebek (*Ditumbuk)

Sambil menunggu si amang menumbuk rujaknya, saya sempatkan untuk bertanya-tanya sedikit tentang Rujak Bebek ini.

Rujak ini memang terdiri dari berbagai macam buah-buahan dan juga umbi-umbian. Diantaranya adalah mangga, kedondong, pisang kelutuk, jambu merah, jambu batu, huni, bengkuang, ubi merah dan yang lainnya. Kesemua jenis bahan tersebut dimasukan kedalam tumbukan, lalu diberi bumbu rujak, setelah itu ditumbuk, maka jadilah rujak tumbuk yang oleh orang sunda disebutnya Rujak Bebek.

Di Sukabumi sendiri cukup banyak yang jualan Rujak Bebek ini, rata-rata mereka merupakan orang daerah yang mencari rizki halal didaerah perkotaan.
Usut punya usut, ternyata mereka ini menggunakan peralatan membuat rujak hasil dari menyewa, sedangkan bahan-bahan dan juga bumbunya mereka beli sendiri.
Dengan harga sewa alat pembuat rujak yang perharnya itu Rp.7000, mereka bisa mendapatkan keuntungan bersih rata-rata perhari sekitar Rp.100.000-, karena harga satu porsi kecil rujak ini adalah Rp.3000-, dan untuk porsi besar seharga Rp.5000-, sampai Rp.7000-,

Dengan penghasilan tersebut, alhamdulilah ternyata para penjual rujak bebek ini bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya dan juga menyisihkan penghasilannya untuk keluarganya dirumah.

Sekian dulu sob curhatan kali ini, semoga ada manfaatnya untuk kita semua.
Pesan saya, "Teruslah berkarya selagi kau bisa"

Hastag:
#Kota Sukabumi