Sumber : Dinas Pariwisata dan Budaya Propinsi Jawa Barat
Foto: Disparbud Jabar
Angguk Rengkong yaitu alat pemikul padi yang di pergunakan pada pertunjukan Rengkong. Angguk Rengkong terbuat dari Awi Guluntungan (Bambu Gelondongan), terdapat hampir di setiap daerah di Tatar Sunda.
Ketika Angguk Rengkong di pergunakan untuk memikul padi sambil berjalan atau bergerak akan mengeluarkan bunyi yang di sebabkan oleh gesekan antara pemikul (Angguk Rengkong) dengan tali pengikat padinya (Salang). Tali pengikat padi ini pun terbuat dari bambu yaitu Awi Tali.
Dua gantungan pada satu pikulan akan menyebabkan perpaduan bunyi. Apa bila pikulannya Iebih dari satu maka gesekan Angguk Rengkong dengan Salang (tali pengikat padi) pun akan menimbulkan berbagai bunyi serta iramanya akan menyebabkan paduan bunyi berirama yang cukup enak untuk di dengar walau pun tidak ada nada atau pun lagu yang tersajikan. Apa lagi bila ada lebih dari satu pikulan, mereka berjalan secara bersamasama.
Perkembangan seni Helaran Rengkong tidak akan terlepas dari Angguk Rengkongnya sendiri. Karena itu di daerah yang warganya bertani, sebagian warganya ada yang menyisihkan lahan tanahnya untuk menanam bambu sebagai bahan pembuat Angguk Rengkong, seperti di daerah pesawahan, terutama di Kampung Adat Ciptarasa (dahulu Sirnaresmi) di kabupaten Sukabumi Selatan. Juga di daerah Priangan seperti di Banjaran dan Ciwidey kabupaten Bandung. Rengkong selalu di sertakan pada Upacara Seren Taun atau Pesta Rakyat Iainnya yang ada kaitannya dengan Talari.
Angguk Rengkong pada Seni Helaran, papa pemikulnya akan berada paling depan. Di ikuti oleh rombongan Angklung dan Dogdog serta pemikul peralatan mengolah sawah., seperti Cangkul, Garu, Waluku dan barisan petani yang kadangkadang berjingrak mengikuti alunan Angklung yang di sertai irama dan bunyi Angguk Rengkong.
Angguk Rengkong itu di beri hiasan dengan potongan bambu sebesar jari tangan yang panjangnya sekitar 50 cm, di pasang di kedua ujungnya menunjuk ke atas serta pada setiap ujung atasnya di beri hiasan Bunga asli atau Bunga dari kertas berwarna atau dari kain berwarna. Bila para pemain Rengkong berjalan atau menggerakkan pikulannya maka batang-batang bambu itu akan bergoyang serta bunga-bunganya pun ikut bergoyang menambah menariknya pemandangan. Namun kini Ranggeuyan (tangkai) pada Angguk Rengkong sudah jarang di dapat sehingga Rengkongnya di jadikan sebagai barang Iangka.
Komentar